Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apakah Perilaku Konsumen Lebih Merupakan Fungsi Usia atau Generasi Seseorang?



Pembahasan kali ini merupakan isu yang sedang ramai deperdebatkan secara luas. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai fungsi usia atau generasi seseorang, mari kita lihat terlebih dahulu apa itu perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam kehidupan mereka (American Marketing Society). Terdapat tiga hal penting di dalam perilaku konsumen seperti yang dikemukakan American Marketing Association yang dikutip dalam buku J. Supranto dan Nandan Limakrisna (2007:4), yaitu:
1. Perilaku konsumen bersifat dinamis, sehingga susah ditebak/diramalkan.
2. Melibatkan interaksi : kognisi, afeksi, perilaku, dan kejadian di sekitar/lingkungan.
3. Melibatkan pertukaran, seperti menukar barang milik penjual dengan uang milik pembeli

Berdasarkan pemaparan diatas, menurut saya perilaku konsumen merupakan fungsi dari generasi seseorang atau pengaruh kohort, yang dimana program pemasaran harus sesuai dengan masa yang sedang berlaku pada saat itu. Seperti kita ambil salah satu generasi kohort untuk dijadikan pembahasan. Generasi yang saya pilih adalah generasi Y 

Setiap generasi pada jamannya mempunyai ciri dan karakteristik masing-masing. Beragam kesamaan atau pun perbedaan, layaknya dapat dijadikan sebagai gambaran umum atas bagaimana mereka berperilaku. Tentunya hal ini sangat penting bagi pemasar yang sebaiknya harus mengetahui secara mendalam tentang target pasar yang ingin di tuju. Salah satu generasi yang paling mencolok karena terkenal dengan keragaman yang berada di dalamnya adalah Generasi Y atau yang biasa dikenal dengan echo-boomers atau generasi Millenials (Nurdiaty, 2010). Menurut Mamer (2012), generasi Y atau generasi millenials ini adalah segmen demografi baru yang terdiri dari individu-individu yang berusia antara 18 tahun sampai 36 tahun (kelahiran antara tahun 1979 – 1997). Mereka memiliki karakteristik yang santai, berkomunikasi lebih banyak dengan teknologi, tujuan bekerja didasarkan pada nilai-nilai dan moral, bekerjasama yang baik dengan tim, berkeinginan untuk maju (semangat) dan cepat mengakses informasi

Kebanyakan generasi Y ini telah memasuki dunia perkuliahan atau pun dunia kerja. Mereka memiliki kesadaran yang tinggi dalam teknologi dan menggunakan e-mail, telfon seluler, dan juga SMS untuk berkomunikasi. Generasi ini menikmati media dan program TV yang memang diciptakan untuk mereka, seperti MTV, Maxim, American Idol, dan Big Brother 4. Cabral (2011) mengatakan bahwa secara 26 psikologi generasi Y ini sangat ketagihan menggunakan sosial media, seperti facebook, MySpace, Twitter, dan Linkedln karena mereka ingin selalu menjaga hubungannya dengan teman sebaya. Sedangkan menurut Hobart (2013), generasi Y memiliki 5 buah mitos yaitu sebagai generasi yang pemalas, suka sesuatu yang instan, tidak setia, mementingkan diri sendiri, dan manja. Namun hal ini adalah suatu pandangan yang tidak adil terhadap generasi Y. Ada 5 buah atribut baru pada generasi Y ini yang menghalau mitos-mitos tersebut, dimana perusahaan menyadari variasi dari atribut tersebut dan menawarkan berbagai atribut kelompok di tempat kerja. Atribut-atribut positif generasi Y tersebut antara lain kecerdasan teknologi, ingin selalu berbeda, memahami dan memiliki pengalaman di pasar global, memiliki harga diri yang baik dan independen, serta memiliki rasa aman terhadap dirinya sendiri dan ambisius 


Apabila memperhatikan perilaku atau karakteristik Generasi Y di setiap daerah Indonesia, mereka memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tergantung di mana ia dibesarkan, strata ekonomi dan sosial keluarganya. Namun secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa Generasi Y itu sangat terbuka pola komunikasinya dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Mereka juga pemakai media sosial yang fanatik dan kehidupannya sangat terpengaruh dengan perkembangan teknologi. Di setiap provinsi di Indonesia bisa diamati bahwa mereka lebih terbuka dengan pandangan politik dan ekonominya sehingga mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya (Melia, 2013)

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen sebenarnya merupakan fumgsi dari generasi seseorang yang meskipun terdapat perbedaan usia namun tetap saja usia pada setiap generasi akan memengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan yang akan ia ambil.
Usia yang sama pada zaman dan generasi yang berbeda sangat memperlihatkan bahwa perilaku konsumen tidak dipengaruhi oleh usia saja, melainkan dipengaruhi oleh generasi dan teknologi yang ada pada zamannya. Teknologi sangat berperan dalam segala aspek kehidupan pada generasi saat ini